Jumat, 08 April 2011

Ulat Bulu Menyerang Kota Probolinggo, Propinsi Jawa Timur, Indonesia

Kondisi Umum Kota Probolinggo
Peta Kota ProbolinggoKota Probolinggo, adalah sebuah kota di Provinsi Jawa Timur, Indonesia. Terletak sekitar 100 km sebelah tenggara Kota Surabaya, Kota Probolinggo berbatasan dengan Selat Madura di sebelah utara, serta Kabupaten Probolinggo di sebelah timur, selatan, dan tengah. Kota ini juga terdapat pelabuhan perikanan yang cukup besar. Letak Kota Probolinggo berada pada 7º 43’ 41” sampai dengan 7º 49’ 04” Lintang Selatan dan 113º 10’ sampai dengan 113º 15’ Bujur Timur dengan luas wilayah 56,667 Km². Disamping itu Kota Probolinggo merupakan daerah transit yang menghubungkan kota-kota (sebelah timur Kota) : Banyuwangi, Jember, Bondowoso, Situbondo, Lumajang, dengan kota-kota (sebelah barat Kota) : Pasuruan, Malang, Surabaya. Adapun batas wilayah administrasi Kota Probolinggo meliputi : 1. Sebelah Utara : Selat Madura 2. Sebelah Timur : Kecamatan Dringu Kabupaten Probolinggo 3. Sebelah Selatan : Kecamatan Leces, Wonomerto, Sumberasih Kab. Probolinggo 4. Sebelah Barat : Kecamatan Sumberasih Kabupaten Probolinggo. Luas wilayah Kota Probolinggo tercatat sebesar 56.667 Km². Secara administrasi pemerintahan Kota Probolinggo terbagi dalam 3 (tiga) Kecamatan dan 29 Kelurahan yang terdiri dari Kecamatan Mayangan terdapat 11 Kelurahan, Kecamatan Kademangan terdapat 9 Kelurahan, dan Kecamatan Wonoasih terdapat 9 Kelurahan
Timbulnya Ulat Bulu
Ulat Bulu ProbolinggoMusuh alami ulat bulu berkurang merupakan penyebabnya. hujan yang terus menerus mengakibatkan musuh alami ulat bulu, yakni sejenis predator bernama Braconid dan Apanteles tidak mampu bertahan hidup. Selain itu perubahan fase cuaca. Ini disebabkan fase perubahan cuaca yang masih akan berlangsung dalam satu atau dua bulan mendatang. Saat ini, Dinas Pertanian Probolinggo mencatat ulat bulu telah menyebar di 60 desa pada delapan kecamatan.Kedelapan kecamatan itu Leces, Tegalsiwalan, Bantaran, Sumberasih, Wonomerto, Dringu, Banyuanyar,dan Tongas. Cuaca yang cerah sangat membantu mengatasi perkembangan ulat bulu. Tak hanya mengganggu aktivitas warga, ulat bulu juga menyebabkan produksi pertanian terancam menurun.Mangga, produk unggulan Probolinggo yang saat ini sedang berbunga, diperkirakan tidak akan berbuah lantaran menjadi kering. Berdasar catatan Dinas Pertanian, sebanyak 8.877 pohon mangga milik warga dan yang tersebar dibeberapa perkebunan terserang ulat bulu dan terancam gagal panen. Setiap panenan satu pohon mangga setara dengan Rp500.000. Dengan demikian, potensi kerugian dari ancaman gagal panen tersebut mencapai lebih dari Rp4,4 miliar. Pestisida yang digunakan secara berlebihan bisa mengakibatkan kehidupan musuh alami ulat terganggu dan tidak sempat berkembang biak, sehingga tidak mampu mengendalikan populasi ulat. Himbauan agar masyarakat juga tidak perlu takut secara berlebihan karena ulat bulu yang menyerang perkebunan mangga di Probolinggo itu itu adalah dari spesies Dasychira Inclusa atau sejenis ulat berbulu yang tidak gatal dan tidak menimbulkan iritasi pada kulit.
Ulat Bulu Hanya Menyerang Tanaman Mangga, buka Padi atau Sayuran
Sejauh ini ulat bulu hanya menyerang tanaman mangga dan tidak akan menyerang tanaman lain, seperti padi, sayur, bunga, serta berbagai jenis buah lainnya. Dampak serangan ulat bulu terhadap tanaman ini memang tidak langsung. Kemungkinan meluas ke wilayah Malang Raya dan sekitarnya sangat kecil, sehingga petani tidaj harus merisaukan hal ini.
Tindakan Antisipasi
Jenis ulat bulu di Probolinggo ini tidak gatal dan berbahaya. Masyarakat, bahkan kita merasa tidak nyaman saja melihat ulat berkeliaran di lingkungan. Sebagai antisipasinya, telah dilakukan penyemprotan insektisida atau sejenis cairan Lamda sihalotrin sampai beberapa kali, sehingga kondisinya sudah jauh berkurang. Selain itu, hujan yang terus menerus mengakibatkan musuh alami ulat bulu, yakni sejenis predator bernama Braconid dan  Apanteles tidak mampu bertahan hidup. Sehingga, musuh alami itu tidak bisa mengontrol populasi ulat bulu yang semakin banyak, dan berkembangbiak dengan cepat, bahkan menyebar ke lingkungan penduduk. Dalam proses sirkulasi kehidupan ulat saat masih menjadi telur, musuh alami ulat itu selalu memberikan parasit pada telur ulat, sehingga dari ribuan telur, hanya beberapa telur saja yang lolos dari parasit dan bisa menjadi ulat.  Akibat hujan yang terus menerus terjadi, proses kehidupan musuh alami tersebut terganggu, sehingga tidak mampu memberikan parasit pada telur ulat, akibatnya populasi ulat tidak bisa terkontrol dan menjadi banyak. Selain akibat anomali cuaca, berkembangbiaknya ulat itu bisa terjadi karena pemakaian pestisida secara berlebihan oleh petani, hal ini bisa mengakibatkan terganggunya sirkulasi salah satu kehidupan, termasuk musuh alami ulat tersebut.
 
Source :
  1. Media Indonesia Online
  2. Republika
  3. Rickyuntuk pertanian

Selasa, 05 April 2011

Hidup dengan Perasaan yang nyata,


Hidup dengan Perasaan yang nyata,
Ia adalah Hati yang tak pernah membenci,
Hati yang takkan berhenti,
Hati yang selalu haus,
Hati yang rela kehilangan,dan…Hati yang berani menatap Kenyataan
...Maafkan aku Yaa Rabbana atas kebutaanku,
Jangan biarkan pahitnya Kehilangan
membuat Pelangi di Hatiku menghitam,terkunci…

Allah bersama-sama orang yang sabar

Allah bersama-sama orang yang sabar, menguatkan, memantapkan, meneguhkan, mengawasi, dan menghibur mereka. Allah sebagai tempat bergantung, sehingga kita akan terlepas dari keputus-asaan saat menjalani perjuangan.Jangan katakan “Sabar itu ada batasnya” jika engkau ingin bersama Allah. Sebab, Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar (QS.2:153)

BENTUK BERBAKTI KEPADA ORANG TUA

BENTUK BERBAKTI KEPADA ORANG TUA
[Menjawab pertanyaan ukhti AR somewhere]


Ukhti AR,
...
Bentuk-Bentuk Berbuat Baik Kepada Kedua Orang Tua Adalah :

Pertama.

Bergaul dengan keduanya dengan cara yang baik. Di dalam hadits Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam disebutkan bahwa memberikan kegembiraan kepada seorang mu’min termasuk shadaqah, lebih utama lagi kalau memberikan kegembiraan kepada kedua orang tua kita.
Dalam nasihat perkawinan dikatakan agar suami senantiasa berbuat baik kepada istri, maka kepada kedua orang tua harus lebih dari kepada istri. Karena dia yang melahirkan, mengasuh, mendidik dan banyak jasa lainnya kepada kita.
Dalam suatu riwayat dikatakan bahwa ketika seseorang meminta izin untuk berjihad (dalam hal ini fardhu kifayah kecuali waktu diserang musuh maka fardhu ‘ain) dengan meninggalkan orang tuanya dalam keadaan menangis, maka Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata, “Kembali dan buatlah keduanya tertawa seperti engkau telah membuat keduanya menangis” [Hadits Riwayat Abu Dawud dan Nasa'i] Dalam riwayat lain dikatakan : “Berbaktilah kepada kedua orang tuamu” [Hadits Riwayat Bukhari dan Muslim]

Kedua.

Yaitu berkata kepada keduanya dengan perkataan yang lemah lembut. Hendaknya dibedakan berbicara dengan kedua orang tua dan berbicara dengan anak, teman atau dengan yang lain. Berbicara dengan perkataan yang mulia kepada kedua orang tua, tidak boleh mengucapkan ‘ah’ apalagi mencemooh dan mencaci maki atau melaknat keduanya karena ini merupakan dosa besar dan bentuk kedurhakaan kepada orang tua. Jika hal ini sampai terjadi, wal iya ‘udzubillah.
Kita tidak boleh berkata kasar kepada orang tua kita, meskipun keduanya berbuat jahat kepada kita. Atau ada hak kita yang ditahan oleh orang tua atau orang tua memukul kita atau keduanya belum memenuhi apa yang kita minta (misalnya biaya sekolah) walaupun mereka memiliki, kita tetap tidak boleh durhaka kepada keduanya.

Ketiga.

Tawadlu (rendah diri). Tidak boleh kibir (sombong) apabila sudah meraih sukses atau mempunyai jabatan di dunia, karena sewaktu lahir kita berada dalam keadaan hina dan membutuhkan pertolongan. Kedua orang tualah yang menolong dengan memberi makan, minum, pakaian dan semuanya.
Seandainya kita diperintahkan untuk melakukan pekerjaan yang kita anggap ringan dan merendahkan kita yang mungkin tidak sesuai dengan kesuksesan atau jabatan kita dan bukan sesuatu yang haram, wajib bagi kita untuk tetap taat kepada keduanya. Lakukan dengan senang hati karena hal tersebut tidak akan menurunkan derajat kita, karena yang menyuruh adalah orang tua kita sendiri. Hal itu merupakan kesempatan bagi kita untuk berbuat baik selagi keduanya masih hidup.

Keempat.

Yaitu memberikan infak (shadaqah) kepada kedua orang tua. Semua harta kita adalah milik orang tua. Firman Allah Subhanahu wa Ta’ala surat Al-Baqarah ayat 215.
“Artinya : Mereka bertanya kepadamu tentang apa yang mereka infakkan. Jawablah, “Harta yang kamu nafkahkan hendaklah diberikan kepada ibu bapakmu, kaum kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan orang-orang yang sedang dalam perjalanan. Dan apa saja kebajikan yang kamu perbuat sesungguhnya Allah maha mengetahui”
Jika seseorang sudah berkecukupan dalam hal harta hendaklah ia menafkahkannya yang pertama adalah kepada kedua orang tuanya. Kedua orang tua memiliki hak tersebut sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta’ala dalam surat Al-Baqarah di atas. Kemudian kaum kerabat, anak yatim dan orang-orang yang dalam perjalanan. Berbuat baik yang pertama adalah kepada ibu kemudian bapak dan yang lain, sebagaimana sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berikut.
“Artinya : Hendaklah kamu berbuat baik kepada ibumu kemudian ibumu sekali lagi ibumu kemudian bapakmu kemudian orang yang terdekat dan yang terdekat” [HR Bukhari]

Sebagian orang yang telah menikah tidak menafkahkan hartanya lagi kepada orang tuanya karena takut kepada istrinya, hal ini tidak dibenarkan. Yang mengatur harta adalah suami sebagaimana disebutkan bahwa laki-laki adalah pemimpin bagi kaum wanita. Harus dijelaskan kepada istri bahwa kewajiban yang utama bagi anak laki-laki adalah berbakti kepada ibunya (kedua orang tuanya) setelah Allah dan Rasul-Nya. Sedangkan kewajiban yang utama bagi wanita yang telah bersuami setelah kepada Allah dan Rasul-Nya adalah kepada suaminya. Ketaatan kepada suami akan membawanya ke surga. Namun demikian suami hendaknya tetap memberi kesempatan atau ijin agar istrinya dapat berinfaq dan berbuat baik lainnya kepada kedua orang tuanya.

Kelima.

Mendo’akan orang tua. Sebagaimana dalam ayat “Robbirhamhuma kamaa rabbayaani shagiiro” (Wahai Rabb-ku kasihanilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku diwaktu kecil).

Seandainya orang tua belum mengikuti dakwah yang haq dan masih berbuat syirik serta bid’ah, kita harus tetap berlaku lemah lembut kepada keduanya. Dakwahkan kepada keduanya dengan perkataan yang lemah lembut sambil berdo’a di malam hari, ketika sedang shaum, di hari Jum’at dan di tempat-tempat dikabulkannya do’a agar ditunjuki dan dikembalikan ke jalan yang haq oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Wallahu'Alam Bishowab

Tanda Allah mencintai seseorang,

Tanda Allah mencintai seseorang, apabila dia menjadi begitu ber-sungguh2 dgn ibadah.Adakala sebagian kita berusaha sekuatnya utk beribadah bahkan melebihi kemampuan diri sebagai insan lemah.Namun ibadahnya se-olah2 kosong tanpa rasa,tawar,semangat imannya turun naik,akhirnya tenggelam dlm arus dunia.

'Ketika beribadah semestinya seseo...rang mampu menghadirkan keyakinan bahwa saat itu Allah mencintai dirinya..'

APAKAH SHOLAT BAGAIMANAKAH SHOLAT KENAPA SHOLAT [DALAM RAHASIANYA]


[QS Al Muzzamil 73 : 20] :
“Sesungguhnya Tuhanmu mengetahui bahwasanya kamu berdiri (sholat) kurang dari dua pertiga malam, atau seperdua malam atau sepertiganya dan (demikian pula) segolongan dari orang-orang yang bersama kamu. dan Allah menetapkan ukuran malam dan siang. Allah mengetahui bahwa kamu sekali-kali tidak dapat menentukan batas-batas waktu-waktu itu, Maka Dia memberi keringanan kepadamu, karena itu bacalah apa yang mudah (bagimu) dari Al Quran. Dia mengetahui bahwa akan ada di antara kamu orang-orang yang sakit dan orang-orang yang berjalan di muka bumi mencari sebagian karunia Allah; dan orang-orang yang lain lagi berperang di jalan Allah, Maka bacalah apa yang mudah (bagimu) dari Al Quran dan dirikanlah sembahyang, tunaikanlah zakat dan berikanlah pinjaman kepada Allah pinjaman yang baik. dan kebaikan apa saja yang kamu perbuat untuk dirimu niscaya kamu memperoleh (balasan)nya di sisi Allah sebagai Balasan yang paling baik dan yang paling besar pahalanya. dan mohonlah ampunan kepada Allah; Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
----------------------

Setiap peralihan waktu sholat sebenarnya menunjukkan perubahan tenaga alam ini yang dapat diukur dan dirasakan melalui perubahan warna alam. Fenomena perubahan warna alam adalah sesuatu yang tidak asing bagi mereka yang terlibat dalam bidang fotografi.

WAKTU SUBUH

Pada waktu Subuh alam berada dalam spektrum warna biru muda yang bersamaan dengan frekuensi tiroid yang mempengaruhi sistem metabolisma tubuh. Jadi warna biru muda atau waktu Subuh mempunyai rahasia berkaitan dengan penawar/rezeki dan komunikasi.Mereka yang kerap tertinggal waktu Subuh-nya ataupun terlewat secara berulang-ulang kali, lama kelamaan akan menghadapi masalah komunikasi dan rezeki.
Ini karena tenaga alam yaitu biru muda tidak dapat diserap oleh tiroid yang mesti berlaku dalam keadaan roh dan jasad yang ada (yang bersamaan anatar ruang dan waktu) - dalam arti kata lain jaga daripada tidur. Disini juga dapat kita gali akan rahasia diperintahkan sholat diawal waktu.
Saat azan Subuh, tenaga alam pada waktu itu berada pada tahap optimum. Tenaga inilah yang akan diserap oleh tubuh melalui konsep resonan pada waktu rukuk dan sujud. Jadi mereka yang terlewat Subuhnya sebenarnya sudah mendapat tenaga yang tidak optimum lagi.

WAKTU DHUHUR

Warna alam seterusnya berubah ke warna hijau (isyraq & dhuha) dan kemudian warna kuning menandakan masuknya waktu Dhuhur. Spektrum warna pada waktu ini bersamaan dengan frekuensi perut dan hati yang berkaitan dengan sistem pencernaannya. Warna kuning ini mempunyai rahasia yang berkaitan dengan keceriaan. Jadi mereka yang selalu ketinggalan atau terlewat Dhuhurnya berulang-ulang kali dalam hidupnya akan menghadapi masalah di perut dan hilang sifat cerianya. Orang yang terkena sakit perut ceria tidak ?

WAKTU ASHAR

Kemudian warna alam akan berubah kepada warna oren, yaitu masuknya waktu Ashar di mana spektrum warna pada waktu ini bersamaan dengan frekuensi prostat, uterus, ovari dan testis yang merangkumi sistem reproduktif. Rahasia warna oranye ialah kreativiti. Orang yang kerap tertinggal Ashar akan hilang daya kreativitasnya dan lebih malang lagi kalau di waktu Ashar ini jasad dan roh seseorang ini terpisah . Dan jangan lupa, tenaga pada waktu Ashar ini amat diperlukan oleh organ-organ reproduktif kita

WAKTU MAGHRIB

Menjelang waktu Maghrib, alam berubah ke warna merah dan di waktu ini kita kerap dinasehatkan oleh orang-orang tua agar tidak berada di luar rumah. Ini karena spektrum warna pada waktu ini menghampiri frekuensi jin dan iblis (infra-red) dan ini bermakna jin dan iblis pada waktu ini amat bertenaga karena mereka resonan dengan alam. Mereka yang sedang dalam perjalanan juga sebaiknya berhenti dahulu pada waktu ini (sholat Maghrib dulu) karena banyak interferens (seperti fatamorgana) terjadi pada waktu ini yang bisa menyusahkan mata kita. Rahasia waktu Maghrib atau warna merah ialah keyakinan, pada frekuensi otot, saraf dan tulang.

WAKTU ISYA

Apabila masuk waktu Isya, alam berubah ke warna Indigo dan seterusnya memasuki fasa Kegelapan. Waktu Isyak ini menyimpan rahasia ketenteraman dan kedamaian di mana frekuensinya bersamaan dengan sistem kontrol otak. Mereka yang kerap ketinggalan Isyaknya akan selalu berada dalam kegelisahan. Alam sekarang berada dalam Kegelapan dan sebetulnya, inilah waktu tidur dalam Islam. Tidur pada waktu ini dipanggil tidur Delta dimana keseluruhan sistem tubuh berada dalam masa istirahat.
Selepas tengah malam, alam mulai bersinar kembali dengan warna putih, merah jambu dan seterusnya ungu di mana adalah bersamaan dengan frekuensi kelenjar pineal, pituitari, talamus dan hipotalamus. Tubuh sepatutnya bangkit kembali pada waktu ini dan dalam Islam waktu ini dipanggil Qiamullail.

Begitulah secara ringkas tentang hubungan waktu sholat dengan warna alam. Manusia kini seharusnya telah sadar akan kepentingan tenaga alam ini dan inilah faktor adanya bermacam-macam kaedah meditasi yang dicipta seperti taichi, qi-gong dan sebagainya. Semuanya dicipta untuk menyerap tenaga-tenaga alam ke sistem tubuh.

Kita sebagai umat Islam sepatutnya bersyukur karena telah di’karuniakan’ syariat sholat oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala tanpa perlu kita memikirkan bagaimana hendak menyerap tenaga alam ini. Hakikat ini seharusnya menyadarkan kita bahwa Allah Subhanahu Wa Ta’ala mewajibkan sholat ke atas hambaNya atas sifat pengasih dan penyayang-Nya sebagai pencipta karena Dia tahu hamba-Nya ini sangat memerlukannya.

Wallahu Ta’ala ‘Alam Bishowab

Arti Syahadat ialah

Arti Syahadat ialah : Pengakuan atau Penyaksian yang sebenarnya, yakni Saksi Zahir dan Saksi Batin. Maka dengan demikian wajib bagi kita menghayatinya.

Fardhu Syahadat itu Terbagi Dua
1. Di ikrarkan dengan Lidah.
2. Di Tasdiqkan dalam hati.
...
Kesempurnaan Syahadat itu Empat
1. Di-Ketahui.
2. Di-Ikrarkan.
3. Di-Tasdiqkan.
4. Di-Yakinkan.

Rukun Syahadat Terbagi Empat
1. Meng-ESA-kan (menetapkan) Zat Allah SWT. Berdiri dengan sendiri-Nya.
2. Meng-ESA-kan (menetapkan) Sifat Allah SWT. Kelakuan dan Kekuasaan-Nya.
3. Meng-ESA-kan (menetapkan) Af’al Allah SWT. Berbuat Sekehendak-Nya.
4. Mengakui (menetapkan) Kebenaran Rasulullah.

Syarat Sah Syahadat ada Empat
1. Hendaklah diketahui atau Mengerti maksudnya.
2. DiIkrarkan dengan Lidah. Dibaca dari awal hingga Akhir.
3. Hendaklah diyakini maksud dan tujuan Syahadat itu (tidak ragu-ragu).
4. Yakin serta di ’Amalkan dengan anggota Tubuh dan Hati dan dengan Perbuatan. Dan wajib menolak se

SERISAU APA KITA HARI INI?

Hari itu, seseorang menjumpai Umar bin Abdul Aziz. Khalifah dari Bani Umayyah yang sangat terkenal itu. Didapatinya Umar sedang menangis. Sendirian.

...“Mengapa engkau menangis wahai Amirul Mukminin?” tanya orang itu dengan hati-hati. “Bukankah engkau telah menghidupkan banyak sunnah dan menegakkan keadilan?” tanya orang itu lagi dengan nada menghibur.

Umar masih terus menangis. Tidak ada tanda-tanda ia akan berhenti dari tangisnya. Beberapa saat kemudian, barulah ia menyahut seraya berkata, ”Bukankah aku kelak akan dihadapkan pada pengadilan Allah, kemudian aku ditanya tentang rakyatku. Demi Allah, kalau benar aku telah berbuat adil terhadap mereka, aku masih mengkhawatirkan diri ini. Khawatir kalau diri ini tidak dapat menjawab pertanyaan seandainya banyak hak rakyatku yang aku dzalimi?”

Air mata Umar terus mengalir dengan derasnya. Tidak lama berselang setelah hari itu, Umar menghadap Allah subhanahu wataala. Ia pergi untuk selama-lamanya.

Umar bin Abdul Aziz, yang menangis dan terus menangis itu, hanyalah satu contoh dari kisah ’orang-orang risau’. Ya, orang-orang yang selalu punya waktu untuk merasa risau, gundah, dan khawatir.

Bahkan sebagian mereka mengkhususkan waktu-waktu tertentu untuk risau. Risau terhadap dirinya, terhadap orang-orang di sekitarnya, atau terhadap beban dan tanggung jawab yang dipikulnya.

Paradigma orang yang menemui Umar, dalam kisah di atas, sangat berbeda dengan paradigma Umar, yang tetap saja menangis. Orang itu bertanya heran mengapa Umar masih menangis, karena dalam pandangan dirinya, Umar sudah sangat terkenal keshalihan dan kebajikannya. Umar telah banyak melakukan kebaikan, berlaku adil kepada rakyat. Dan bahkan mengantarkan mereka kepada kehidupan yang makmur dan damai.

Tetapi Umar tetap menangis. Tangis kerisauan dari seseorang yang mengerti betul bagaimana ia mesti ber-etika di hadapan Rabb-nya. Tangis Umar adalah ekspresi kerisauan. Kerisauan seorang penguasa yang memikul tanggung jawab berat. Tanggung jawab memimpin ribuan rakyat. Ia juga tangis seorang yang telah menapaki tangga-tangga hikmah. Yang keluasan ilmu dan amalnya semakin membuatnya merunduk dan merendah.

Kerisauan seorang Umar, adalah bukti bahwa setinggi apapun derajat hidup orang, sesungguhnya Ia bisa risau. Meski kerisauan setiap orang berbeda antara yang satu dengan yang lainnya. Bahkan justru di sinilah inti permasalahannya. Ialah bahwa sejarah selalu mencatat, orang-orang besar sepanjang jaman, adalah orang-orang yang punya waktu untuk risau, mengerti mengapa harus risau, dan apa yang mereka risaukan. Sebagian bahkan meniti awal kebesarannya dari awal kerisauannya.

Sebab rasa risau adalah titik api pertama, yang akan melontarkan sikap-sikap positif berikutnya, lalu membakarnya hingga menjadi matang. Sikap mawas, selalu mengevaluasi diri, tidak besar kepala, bertanggung jawab, tidak mengambil hak orang, dan lain-lainnya. Keseluruhan sikap-sikap itu, pemantiknya adalah risau.

Sejarah tidak pernah memberi tempat bagi orang-orang yang tidak pernah risau, selalu merasa aman, enjoy sepanjang hidup, tanpa beban sedikitpun, untuk dicatat dalam daftar orang-orang besar. Karena risau tidak saja simbol kesukaan akan tantangan, dinamika dan kompetisi, tapi risau juga kendali dan sumber inspirasi bagi segala sikap kehati-hatian.

Dalam pengertian inilah, kita memahami peringatan Allah, bahwa seorang Mukmin, dan bahkan setiap manusia, tidak boleh merasa aman dari adzab Allah. Orang-orang yang merasa aman, tidak pernah merasa risau, tidak punya waktu untuk risau, dan bahkan tidak mengerti mengapa harus risau, adalah orang-orang yang rugi.

Simaklah firman Allah yang artinya, ”Maka apakah penduduk negeri-negeri itu merasa aman dari kedatangan siksaan Kami kepada mereka di malam hari di waktu mereka sedang tidur? Atau apakah penduduk negeri-negeri itu merasa aman dari kedatangan siksaan Kami kepada mereka di waktu matahari sepenggalahan naik ketika mereka sedang bermain? Maka apakah mereka merasa aman dari adzab Allah (yang tidak terduga-duga)? Tiadalah yang merasa aman dari adzab Allah kecuali orang-orang yang merugi. " (QS. Al-A’raf: 97 - 99).

Ayat tersebut sedemikian jelas memaparkan, bahwa merasa aman dari adzab Allah adalah tindakan yang salah. Kuncinya sangat sederhana. Karena manusia tidak pernah tahu apa yang akan terjadi esok hari. Bahkan ia juga tidak bisa memastikan, apa yang akan terjadi beberapa menit kemudian. Bisa jadi besok ia melakukan kesalahan, lalu sesudah itu ia mendapat adzab. Bisa juga ia tidak melakukan kesalahan. Tetapi juga mendapat imbas adzab dari kesalahan yang dilakukan orang lain.



Hidup ini seperti hutan belantara yang sangat lebat. Manusia dan keseluruhan makhluk saling berlomba di dalamnya. Berpacu, beradu, berlomba, atau juga saling bekerjasama. Lebatnya belantara hidup membuat hidup begitu liat, keras, dan kadang harus saling mengalahkan. Dalam seluruh denyut kehidupan itu manusia terikat oleh serabut-serabut panjang dan saling berhimpitan. Ujung serabut itu terikat dengan makhluk-makhluk itu. Sedang pangkalnya ada dalam genggaman tangan-tangan Allah. Serabut-serabut itu adalah kekuasaan Allah, yang dari sana lahir takdir-takdir bagi keseluruhan hidup manusia.

Maka, rasa risau, dalam tatanan Islam adalah awal dari rasa ketergantungan kepada sumber-sumber yang memberi rasa aman. Dan, sumber utama rasa aman itu adalah Allah. Yang Maha Kuat lagi Maha Melindungi. Karenanya, orang-orang seperti Umar sangat memahami betapa risau haginya adalah sebuah proses produktif seseorang dalam berinteraksi dengan Tuhannya. Ia risau dan karenanya ia menangis. Ia menangis dan karenanya ia berharap.

Kita, di sini, sekumpulan orang-orang yang tak akan sampai menyamai Umar bin Abdul Aziz, apalagi melampaui, semestinya menjadi orang-orang yang akhirnya mengerti darimana sebuah kebesaran dimulai. Bahkan, sebuah harapan, ternyata, mula-mula adalah segumpal risau.

Salah satu kebutuhan penting dalam hidup, adalah merisaukan diri. Ia semacam rumah-rumah kecil untuk persinggahan, bagi keseluruhan alur dan aliran semangat serta gelora hidup kita. Sebuah risau adalah tali penyeimbang antara menengok ke belakang dan berhati-hati menatap ke depan.

Wallahu Ta'ala 'Alam bishowab

MENIKAHLAH DENGAN PERASAAN DAN HATI BUKAN LOGIKA

MENIKAHLAH DENGAN PERASAAN DAN HATI BUKAN LOGIKA
[Jawaban Untuk Saudariku DS, somewhere]


Dalam Pernikahan banyak hal yang harus kita perhatikan, salah satunya cinta, perasaan dan uang. Ketiga hal tersebutlah yang kadangkala membuat kita bingung harus pilih yang mana. Namun pada dasarnya hanya diri kitalah yang tahu siapa yang akan menja...di pendamping hidup kita yang benar- benar tepat.

Janganlah terlalu cepat menilai seseorang dari penampilan pisik dan seabreg kelebihan-kelebihan lainnya, karena semua itu kadangkala hanyalah sebuah topeng yang akan jelas terlihat setelah kita hidup bersamanya.

Hidup adalah sebuah pilihan yang harus ditempuh setiap orang dan Allah telah menetapkan takdir setiap manusia dimuka bumi atas kehendaknya yang tidak bisa dirubah oleh siapapun. Dan kita sebagai makhluk ciptaanNya hanya bisa berdoa dan berusaha untuk mendapatkan apa yang terbaik dalam hidup dan tentunya dengan extra kerja keras.

Tak ada rasa penyesalan yang dalam atas pilihan hidup yang telah kita lalui karena pada akhirnya kita hanya akan menyalahkan Allah…naudzubillah…

Masa pahit yang telah kita lalui jangan-lah dijadikan alasan atas pilihan-pilihan hidup yang telah kita buat, justru rasa pahit itulah yang kita jadikan cambuk atas apa yang kita lakukan agar kita menjadi manusia yang lebih baik dan lebih lebih lebih.

* Pernikahan harus didasari cinta karena tanpa cinta hati kita akan mati, kita menikahi seseorang bukan hanya terpaku apa yang ada di raga orang tersebut tetapi seluruh jiwa dan raganyalah yang kita nikahi, jadi sekali kita memutuskan tuk menikah hanya sekali itulah cinta kita berlabuh kedalam hatinya.

* Pernikahan harus pula didukung oleh Perasaan karena tanpa perasaan, cinta kita akan mati dan tanpa cinta perasaan kita akan hilang. The point is : Cinta dan perasaan adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan Karena dua hal tersebut berasal dari satu hati yang sama. Memang benar kadangkala Cinta membutakan perasaan kita, namun seberapa buta dirikita nantinya hanya kitalah yang mampu merubahnya.

* Memang uang menjadi salah satu dari sekian banyak kasus perceraian, namun janganlah kita mendewakan uang karena itu hanyalah titipan Allah yang dapat diambil dan dikembalikan kepada kita hanya semudah membalikan telapak tangan. Berapapun gaji yang diterima oleh masing 2 pasangan kita, kita harus bersyukur karena coba tengok kebelakang …berapa ribu orang yang mengemis, menganggur, mengamen dijalan karena mereka tidak mempunyai pekerjaan tetap.Semakin kita bersyukur atas apa yang kita terima…insya Allah…Allah
akan menambah Rizki kita dalam hitungan sepersekian detik.

Cobaan dalam rumah tangga memang tidak sedikit…sekecil apapun masalahnya akan tetap menjadi masalah yang harus secepatnya diselesaikan. Dari pengalaman hidup yang saya alami ada beberapa hal yang mungkin sedikit dapat membantu kita menyelesaikan setiap konflik atau mungkin menjaga agar konflik tersebut tidak sampai hadir dalam rumah tangga kita.

1. Usahakan untuk tetap berkomunikasi dengan masing masing pasangan walaupun hanya dalam hitungan detik karena dengan begitu pasangan kita akan merasa dihargai dan akan melakukan hal yang sama.

2. Jangan biarkan masalah menginap satu malam diatas tempat tidur kita…sebelum kita memutuskan untuk tidur, masalah tersebut haruslah sudah selesai dengan kata MAAF, karena kita tidak akan pernah apakah kita akan bangun lagi dikeesokan harinya sebelum mengucapkan maaf.

3. Cobalah untuk diam dikala salah satu dari kita dalam kondisi marah, dan barulah kita, masuk setelah marah dalam dirinya sudah mulai reda.

4. Berilah kepercayaan penuh kepada pasangan kita, insya allah dia akan menjaga kepercayaan yang kita berikan.

5. Hindari rasa cemburu yang membabi buta tanpa alasan yang jelas. Be
Positive for Everything he/she do.

6. Cobalah tuk bersikap terbuka satu sama lain dengan menyebutkan kelebihan dan kekurangan masing masing kita tanpa rasa beban…
misalnya:
Aku ngga suka atas apa yang kamu lakukan……bla bla bla.. Sayang ...kamu kelihatan cantik sekali hari ini. Berilah pujian walaupun sedikit dan sederhana dan jangan lah jadikan kekurangan pasangan kita sebagai senjata tuk melemahkannya dikala kita bertengkar.

7. Ucapkan kalau kita mencintainya setiap kali kita mau tidur, bangun tidur, ngobrol dan hal itu harus dilakukan setiap hari. Memang sederhana ….namun khasiatnya sangatlah luar biasa..kita akan merasa memiliki satu sama lain dan batin batin kita terdapat sebut tali pengikat yang sangat kuat, dimanapun kita berada, dia selalu ada dalam hati kita dan menemani setiap aktifitas yang kita lewati sehari hari.

8. Jadikan pasangan kita sebagi Teman, Sahabat, Kakak, Adik, Suami, Istri dan Pengganti dari orang tua kita dan Insya Allah pertengkaran itu dapat dihindari.

9. Buang jauh segala permasalahan hidup diluar dan jangan dibawa pulang kerumah..bedakan mana rumah, mana kantor.

10. Buatlah rumah kita sebagai tempat peristirahatan, peredam, penyelesaian konflik atas semua permasalahan hidup yang kita hadapi.

Konflik akan selalu ada dalam kehidupan ini, tinggal bagaimana kita menyikapi atas setiap konflik yang ada secermat, searif dan sebijaksana mungkin.

MENIKAHLAH DENGAN PERASAAN DAN HATI DAN BUKAN DENGAN LOGIKA, KARENA KITA TAK AKAN PERNAH TAHU APAKAH LOGIKA KITA AKAN BENAR ATAU TIDAK, TETAPI JIKA PERASAAN DAN HATI KITA YANG BERJALAN, INSYA ALLAH KITA TIDAK AKAN SALAH DALAM MEMBUAT PILIHAN DALAM HIDUP.

Wallahu Ta'ala 'Alam BishowabLihat Selengkapnya

Senin, 04 April 2011

Malaiakat Melihat Kita 70 Kali Sehari

70 KALI SEHARI

BETAPA sering malaikat maut melihat dan menatap wajah seseorang, yaitu dalam waktu 24 jam sebanyak 70 kali ... Andainya manusia sadar hakikat tersebut, niscaya dia tidak akan lupa untuk mengingat mati. Tetapi oleh karena malaikat maut adalah makhluk ghaib, manusia tidak melihat kehadirannya, sebab itu manusia tidak meny...adari apa yang dilakukan oleh Malaikat Izrail.

Justru itu, tidak heran, jika banyak manusia yang masih mampu bersenang-senang dan bergelak-tawa, seolah-olah dia tidak memiliki masalah yang perlu dipikirkan dan direnungkan dalam hidupnya. Walaupun dia adalah seorang yang miskin amal kebajikan serta tidak memiliki apapun bekal amal untuk akhiratnya, dan sebaliknya banyak pula melakukan dosa.

Sebuah hadis Nabi Salallahu Alaihi Wassalam yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Abbas ra, bahwa Rasulullah bersabda yang maksudnya:

"Bahwa malaikat maut memperhatikan wajah manusia di muka bumi ini 70 kali dalam sehari. Ketika Malaikat Izrail datang merenung wajah seseorang, didapati orang itu ada yang bergelak-tawa. Maka berkata Izrail: Alangkah herannya aku melihat orang ini, sedangkan aku diutus oleh Allah Ta'ala untuk mencabut nyawanya, tetapi dia masih bersuka ria dan bergelak tawa."

Manusia tidak akan sadar bahwa dirinya selalu diperhatikan oleh malaikat maut, kecuali orang-orang saleh yang selalu mengingat mati. Golongan ini tidak lalai dan senantiasa sadar terhadap kehadiran malaikat maut, karena mereka selalu meneliti hadis-hadis Nabi saw yang menjelaskan tentang hal-hal gaib, terutama mengenai urusan mati dan hubungannya dengan malaikat maut.

Meski mata manusia hanya mampu melihat benda yang nyata, tidak mungkin dapat melihat kehadiran malaikat maut itu. Namun pandangan mata hati mampu melihat alam ghaib, yaitu memandang dengan keyakinan Iman dan Ilmu.

Sebenarnya manusia itu sadar bahwa setiap makhluk yang hidup pasti akan mati, tetapi manusia menilai kematian dengan berbagai tanggapan. Ada yang menganggap kematian itu adalah suatu hal yang biasa seperti pendapat golongan atheis, dan tidak kurang pula yang mengaitkan kematian itu dengan sebab-sebab yang dzahir saja. Dia mengambil logika, bahwa banyak kematian disebabkan oleh sesuatu tragedi/peristiwa, seperti diakibatkan oleh peperangan, bencana alam seperti banjir, gempa bumi, kebakaran dan juga kecelakaan baik diudara, laut dan daratan termasuk kecelakaan mobil.

Selain itu, mereka juga melihat kematian disebabkan oleh serangan penyakit yang berbahaya seperti kanker, sakit jantung, AIDS, demam malaria dan sebagainya. Karena manusia melihat kematian hanya dari sudut nalar yang lumrah, maka manusia sering mengaitkan kematian itu dengan kejadian-kejadian yang tersebut di atas. Jika terjadi kematian dikalangan mereka, lantas mereka bertanya, sebab apa si fulan itu mati, sakitkah atau kemalangankah? .

Tidak banyak manusia yang mengaitkan kematian itu dengan kehadiran malaikat maut yang datang tepat pada saat ajal seseorang sudah sampai, sedangkan malaikat maut senantiasa beredar di sekeliling manusia.

Sesungguhnya malaikat maut menjalankan perintah Allah SWT dengan tepat dan sempurna, dia tidak diutus hanya untuk mencabut roh orang sakit saja, atau roh orang yang mendapat kecelakaan dan malapetaka. Jika Allah SWT menetapkan kematian seseorang ketika terjadi kecelakaan, atau ketika diserang sakit keras, maka Izrail mencabut roh orang itu ketika kejadian tersebut.

Namun ajal tidak mengenal orang yang sehat, atau orang-orang berkecukupan yang sedang hidup dibuai kesenangan. Malaikat maut datang tepat pada waktunya tanpa mengira orang itu sedang ketawa riang atau mengerang kesakitan. Bila ajal mereka sudah tiba, maka kematiannya tidak akan tertangguh walau sesaat.

Namun, ada saatnya Allah SWT jadikan berbagai sebab untuk satu kematian, yang demikian itu ada hikmah disebaliknya. Misalnya sakit keras yang ditanggung berbulan-bulan oleh seseorang, ia akan menjadi rahmat bagi orang yang beriman dan sabar, karena Allah Taala memberi peluang dan menyadarkan manusia agar dia mengingat mati, untuk itu dia akan menggunakan waktu atau usia yang ada untuk berbuat sesuatu, memperbaiki dan bertobat dari dosa dan kesalahan serta memperbaiki perilaku, serta menambahkan bekal untuk akhirat, jangan sampai menjadi orang merugi di akhirat kelak.

Begitu juga orang yang mati mendadak karena kecelakaan, ia akan menjadi pengajaran dan memberi peringatan kepada orang-orang yang masih hidup supaya mereka waspada dan tidak lalai dari berusaha memperbaiki diri, menambah amal kebajikan dan meninggalkan segala kejahatan. Karena jika ajal datang secara tiba-tiba pasti akan membawa penyesalan yang tidak berguna.

Kalangan orang solihin menganggap bahwa sakit yang ditimpakan kepada dirinya adalah sebagai tanda bahwa Allah SWT masih menyayanginya. Karena betapa malangnya bagi pandangan mereka, jika Allah SWT mengambil roh dengan tiba-tiba, tanpa peringatan terlebih dahulu. Seolah-olah Allah SWT sedang murka terhadap dirinya, sebab itulah Allah SWT tidak memperingatkan terlebih dahulu kepadanya. Keadaan orang itu ibarat orang yang tidak menyadari adanya bahaya di hadapannya, jika ada peringatan terlebih dahulu niscaya dia akan terjerumus ke lembah bahaya itu.

Selain itu, Allah Ta'ala menjadikan sebab-sebab kematian itu untuk memenuhi janji-Nya kepada malaikat maut, sebagaimana diriwayatkan oleh Abbas RA dalam sebuah hadis Nabi yang panjang. Antara lain menjelaskan bahwa Izrail merasakan kesedihan apabila dibebankan dengan tugasnya untuk mencabut roh makhluk bernyawa karena di antara makhluk bernyawa itu termasuk manusia yang terdiri dari kekasih-kekasih Allah SWT yaitu para Rasul, nabi-nabi, wali-wali dan orang-orang soleh.

Selain itu juga, malaikat maut mengadu kepada Allah betapa dirinya tidak disenangi oleh keturunan Adam AS, dia mungkin dicemooh karena dia ditugaskan mencabut roh manusia, yang menyebabkan orang bersedih hati, karena kehilangan sanak-saudara dan orang-orang yang tersayang di kalangan mereka.

Diriwayatkan bahwa Allah SWT berjanji akan menjadikan berbagai sebab ke kematian yang akan dilalui oleh keturunan Adam AS sehingga keturunan Adam itu akan memikirkan dan mengaitkan kematian itu dengan sebab-sebab yang dialami oleh mereka. Bila terjadi kematian, mereka akan berkata bahwa si anu itu mati karena mengidap sakit, atau karena mendapat kecelakaan, mereka akan lupa mengaitkan malaikat maut dengan kematian yang terjadi itu.

Ketika itu, Izrail tidak perlu bersedih karena manusia tidak mengaitkan kematian tersebut dengan kehadiran malaikat maut, yang memang diutus oleh Allah SWT pada saat malapetaka atau sakit keras seseorang itu bertepatan dengan ajal mereka yang sebenarnya telah tiba.

Namun pada hakikatnya bahwa ajal itu adalah ketetapan Allah, yang telah termaktub sejak azali. Semuanya telah nyata di dalam takdir Allah, bahwa kematian pasti tiba pada saat yang ditetapkan. Izrail hanyalah tentara-tentara Allah yang menjalankan tugas seperti yang dipercayakan kepadanya.

Namun adalah menjadi hak Allah Taala untuk menentukan kematian seseorang itu baik tujuan atau tidak, sebagai mana yang dinyatakan pada awal tulisan ini bahwa ada saatnya malaikat maut hendak mencabut roh seseorang, tetapi manusia yang dikunjungi malaikat maut sedang dalam keadaan suka ria, bergelak-tawa, hingga malaikat maut merasa heran terhadap manusia itu. Ini membuktikan bahwa kematian itu tidak pernah mengenal apakah seseorang yang sedang sakit atau pun ketika sehat dan segar-bugar.

Firman Allah Ta'ala yang bermaksud:

Setiap umat memiliki ajal, maka apabila telah datang ajalnya mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaat pun dan tidak dapat (pula) mempercepatkannya. (Surah Al Araf ayat 34)


Wallahu'alam bishowab....

SELALU MENATA HATI

SELALU MENATA HATI Betapa indah sekira kita memiliki qolbu yg senantiasa tertata terpelihara terawat dgn sebaik-baiknya. Ibarat taman bunga yg pemilik mampu merawat dgn penuh kesabaran dan ketelatenan. Alur-alur penanaman tertata rapih. Pengelompokan jenis... dan warna bunga berkombinasi secara artistik. Yang ditanam hanya tanaman bunga yg memiliki warna-warni yg indah atau bahkan yg menyemerbakan keharuman yg menyegarkan. Rerumputan liar yg tumbuh dibawah senantiasa disiangi. Parasit ataupun hama yang akan merusak batang dan daun dimusnahkan. Tak lupa tiap hari disirami dgn merata dgn air yg bersih. Tak akan dibiarkan ada dahan yang patah atau ranting yg mengering. Walhasil tanah senantiasa gembur tanaman bunga pun tumbuh dgn subur. Dedaunan sehat menghijau. Dan subhanallah bila pagi tiba manakala sang matahari naik sepenggalah dan saat titik-titik embun yg bergelayutan di ujung dedaunan menagkap kilatan cahaya bunga-bunga itu dgn aneka warna mekar merekah. Wewangian harum semerbak ke seantero taman tak hanya tercium oleh pemilik tetapi juga oleh siapapun yg kebetulan berlalu dekat taman. Sungguh alangkah indah dan mengesankan. Begitu pun qolbu yg senantiasa tertata terpelihara serta terawat dgn sebaik-baiknya. Pemilik akan senantiasa merasakan lapang tenteram tenang sejuk dan indah hidup di dunia ini. Semua ini akan tersemburat pula dalam tiap gerak-gerik perilaku tutur kata sunggingan senyum tatapan mata riak air muka bahkan diam sekalipun. Orang yg hati tertata dgn baik tak pernah merasa resah gelisah tak pernah bermuram durja tak pernah gundah gulana. Kemana pun pergi dan dimana pun berada ia senantiasa mampu mengendalikan hatinya. Diri senantiasa berada dalam kondisi damai dan mendamaikan tenang dan menenangkan tenteram dan menenteramkan. Hati bagai embun yg menggelayut di dedaunan di pagi hari jernih bersinar sejuk dan menyegarkan. Hati tertambat bukan kepada barang-barang yg fana melainkan selalu ingat dan merindukan Zat yg Maha Memberi Ketenteraman Allah Azza wa Jalla. Ia yakin dgn keyakinan yg amat sangat bahwa hanya dgn mengingat dan merindukan Allah hanya dgn menyebut-nyebut nama tiap saat meyakini dan mengamalkan ayat-ayat-Nya maka hati menjadi tenteram. Tantangan apapun dihadapi seberat apapun diterima dgn ikhlas. Dihadapi dgn sunggingan senyum dan lapang dada. Bagi tak ada masalah sebab yg menjadi masalah hanyalah cara yg salah dalam menghadapi masalah. Adalah kebalikan dgn orang yg berhati semrawut dan kusut masai. Ia bagaikan kamar mandi yg kumuh dan tak terpelihara. Lantai penuh dgn kotoran. Lubang WC- masih belepotan sisa kotoran. Dinding kotor dan kusam. Gayung bocor kotor dan berlendir. Pintu tak berselot. Kran susah diputar dan air pun sulit utk mengalir. Tak ada gantungan. Bau membuat tiap orang yg menghampiri menutup hidung. Sudah pasti tiap orang enggan memasukinya. Kalaupun ada yg sudi memasuki pastilah krn tak ada pilihan lain dan dalam keadaan yg sangat terdesak. Itu pun seraya menutup hidung dan menghindarkan pandangan sebisa-bisanya. Begitu pun keadaan dgn orang yg berhati kusam. Ia senantiasa tampak resah dan gelisah. Hati dikotori dgn buruk sangka dendam kesumat licik tak mau kompromi mudah tersinggung tak senang melihat orang lain berbahagia kikir dan lain-lain penyakit hati yg terus menerus menumpuk hingga sulit untuk dihilangkan. Sungguh orang yg berhati busuk seperti itu akan mendapatkan kerugian yg berlipat-lipat. Tidak saja hati yg selalu gelisah namun juga orang lain yang melihat pun akan merasa jijik dan tak akan menaruh hormat sedikit pun jua. Ia akan dicibir dan dilecehkan orang. Ia akan tak disukai sehingga sangat mungkin akan tersisih dari pergaulan. Terlepas siapa orangnya. Adakah ia orang berilmu berharta banyak pejabat atau siapapun; kalau berhati busuk niscaya akan mendapat celaan dari masyarakat yg mengenalnya. Derajat pun mungkin akan sama atau bahkan lbh hina dari pada apa yg dikeluarkan dari perutnya. Bagi orang yg demikian selain derajat kemulian akan jatuh di hadapan manusia juga di hadapan Allah. Ini dikarenakan hari-hari selalu diwarnai dengan aneka perbuatan yg mengundang dosa. Allah tak akan pernah berlaku aniaya terhadap makhluk-makhluknya. Sesungguhnyalah apa yg didapatkan seseorang itu tak bisa tak merupakan buah dari apa yg diusahakannya. “Dan bahwasan manusia tak akan memperoleh selain dari apa yg telah diusahakannya. Dan bahwasan kelak akan diperlihatkan kemudian akan diberikan balasan kepada dgn balasan yg paling sempurna.” : 39-41} demikian firman Allah Azza wa Jalla. Kebaikan yg ditunaikan dan kejahatan yg diperbuat seseorang pastilah akan kembali kepada pelakunya. Jika berbuat kebaikan maka ia akan mendapatkan pahala sesuai dgn takaran yg telah dijanjikan-Nya. Sebalik jika berbuat kejahatan niscaya ia akan mendapatkan balasan siksa sesuai dgn kadar kejahatan yg dilakukannya. Sedangkan kebaikan dan kejahatan tidaklah bisa berhimpun dalam satu kesatuan. Orang yg hati tertata rapih adl orang yg telah berhasil merintis jalan ke arah kebaikan. Ia tak akan tergoyahkan dgn aneka rayuan dunia yg tampak menggiurkan. Ia akan melangkah pada jalan yg lurus. Dititi tahapan kebaikan itu hingga mencapai titik puncak. Sementara itu ia akan berusaha sekuat-kuat utk berusaha sekuat-kuat utk memelihara diri dari sikap riya ujub dan perilaku rendah lainnya. Oleh karena surga sebaik-baik tempat kembali tentulah telah disediakan bagi kepulangan ke yaumil akhir kelak. Bahkan ketika hidup di dunia yg singkat ini pun ia akan meni’mati buah dari segala amal baiknya. Dengan demikian sungguh betapa beruntung orang yg senantiasa bersungguh-sungguh menata hati krn berarti ia telah menabung aneka kebaikan yg akan segera dipetik hasil dunia akhirat. Sebalik alangkan malang orang yg selama hidup lalai dan membiarkan hati kusut masai dan kotor. Karena jangankan akhirat kelak bahkan ketika hidup di dunia pun nyaris tak akan pernah merasakan ni’mat hidup tenteram nyaman dan lapang. Marilah kita senantiasa melatih diri utk menyingkirkan segala penyebab yg potensial bisa menimbulkan ketidaknyamanan di dalam hati ini. Karena dgn hati yg nyaman indah dan lapang niscaya akan membuat hidup ini terasa damai krn berseliweran aneka masalah sama sekali tak akan pernah membuat diri terjebak dalam kesulitan hidup krn selalu mampu menemukan jalan keluar terbaik dgn izin Allah. Insya Allah

Sabtu, 05 Maret 2011

PAKAIAN dan KANKER

PAKAIAN dan KANKER

Dengan menghambat sirkulasi darah dan getah bening, pakaian ketat dapat memberikan kontribusi pada pembentukan kanker atau penyakit lainnya. Menurut Singer & Grismaijer dalam buku Dressed to Kill: The Link Between Breast Cancer and Bras, wanita yang memakai bra 24 jam per hari memiliki peluang sebesar 75,00% terhadap... kanker payudara (3 dari 4). Jika mereka memakainya lebih dari 12 jam (tapi tidak saat tidur), kesempatan ini adalah 14,28% (1 dari 7). Dengan kurang dari 12 jam per hari, risiko kanker payudara secara dramatis menurun menjadi 00,66% (1 dari 152) dan wanita yang tidak pernah atau jarang memakai bra, berada pada risiko terendah di 00,60% (1 dari 168).

Salah satu (mungkin satu-satunya) cara untuk menjaga payudara tetap sehat dan menarik tanpa bra adalah nutrisi yang tepat & detoksifikasi internal:
“Aku pernah melihat payudara wanita kulit putih yang telah terbentang ke bawah hingga pusar mereka, pada musim semi kembali ke ukuran normal selama beberapa bulan.

Dalam kasus lain, saya mengamati payudara membengkak dengan lemak, lalu menyusut ke ukuran normal. Diet naluriah memastikan bahwa seorang wanita memakan jumlah yang tepat dari protein dan merangsang pembersihan lemak berlebih. Otot meregenerasi dan mengembalikan bentuk tubuh normal secepat mungkin.” Lebih lanjut mengenai makan naluriah, Dr F.X. Mayr meneliti tentang hubungan antara gizi, kebiasaan diet, kesehatan usus dan kesehatan secara keseluruhan berkahir pada kesimpulan yang sama.

Demikian pula kanker testis telah dikaitkan dengan celana ketat. Teorinya adalah pakaian ketat menghambat sistem getah bening yang berfungsi menghilangkan racun penyebab kanker dari tubuh. Dengan terhambatnya sistem getah bening, maka racun penyebab kanker akan menumpuk dan menimbulkan sel kanker. Maka disarankan agar tidak memakai pakaian dalam kecuali jika akan berkegiatan di luar rumah.

Selain itu, gunakanlah pakaian yang menutup aurat, terutama jika saudariku berada di luar rumah. Sinar Ultra Violet dapat merusak kulitmu, dan kerusakan ini dapat menyebabkan kanker kulit. Tentu saja ada faktor-faktor menentukan lain, termasuk gen-mu dan lingkungan saudaraku tinggal. Namun demikian, jumlah matahari yang diterima selama bertahun-tahun dan over exposure (pencahayaan berlebih) yang mengakibatkan kulit terbakar dapat menyebabkan kanker kulit. Kebanyakan orang menerima 80% dari paparan sinar matahari seumur hidup mereka sejak usia 18 tahun. Pesan untuk para orangtua dari hal ini adalah lindungi anak-anak saudara/saudariku.

Tanning adalah respon kulitmu terhadap sinar UV. Ini adalah reaksi protektif untuk mencegah cedera lebih lanjut pada kulitmu dari matahari. Namun, tidak mencegah kanker kulit. Ingat, kanker kulit sangat lambat untuk dikembangkan. Sengatan matahari yang Engkau terima minggu ini dapat mengambil 20 tahun atau lebih untuk menjadi kanker kulit.

Perlu Saudaraku ingat juga bahwa Ultra Violet yang sampai ke bumi saat ini lebih tinggi dari 50 atau 100 tahun lalu. Hal ini disebabkan lapisan ozone yang semakin menurun.

Islam, sekali lagi memberikan solusi. Islam mengajarkan mereka yang sudah aqil baligh agar menutup aurat mereka dengan pakaian yang longgar, tidak ketat. Maka sungguh disayangkan jika masih ada Muslimah yang mengenakan pakaian mini, pakaian ketat (walau menutupi seluruh auratnya), atau pakaian mini yang ketat.

Aturan Islam bukan untuk mengekang, tetapi untuk menyempurnakan ni’mat Allah kepada kita. Hidup memang ni’mat, tetapi hidup sehat adalah ni’mat di atas ni’mat. Maka raihlah keni’matan sempurna dengan menjalankan ajaran Islam.

Wallahu'Alam bishowab

Jumat, 04 Maret 2011

MEMAAFKAN….

MEMAAFKAN….
[Jawaban dari pertanyaan Saudaraku SL]


Saudaraku,
...
Ada kalimat yang menasehati saya, "It's all how you perceive things." Maksudnya, "semuanya tergantung bagaimana kita melihat sesuatu hal." Yang dimaksud kalimat ini adalah, dugaan dan ujian itu tidak ada yang besar atau kecil, Tidak ada yang susah atau senang. Tidak ada yang mampu atau tidak mampu kita tempuhi. Semuanya sama saja. Semuanya datang dari Allah yang Maha Mengetahui. Semuanya bisa kita tempuhi. Sebagaimana firman Allah "- Kami tidak membebani seseorang dengan kewajiban kecuali dengan kesanggupannya .." (QS Al-Anaam 152). Yang membedakannya adalah, bagaimana kita menerimanya. Apakah kita menerima dan menghadapinya dengan penuh ikhlas dan ridho atau sebaliknya?

Maka pengorbanan itu juga sama saja. Bagi yang "Lillahita'ala", tidak ada yang besar atau kecil.Semuanya untuk Allah. Semuanya sama. Semuanya disanggupi. Semuanya akan diredah. Biar berpisah nyawa dari badan, asalkan terlaksana.
Antara pengorbanan yang selalu kita harus tempuhi, yang selalu datang meminta, yang akan menjadi jalan keluar untuk berbagai permasalahan - yang kita sendiri mencari, yang akan dapat menenangkan hati kita adalah ‘memaafkan’.

Bagi orang yang egoistis, me-maaf-kan itu seperti satu kehinaan. "Ah, buat apa aku memaafkan dia?"."Biar sama dengan muka dia!". "Baru puas hati aku lihat dia merana!" Seolah-olah ia tidak pernah berbuat salah. Atau seolah-olah ia bisa berbuat salah, orang lain tidak dapat.

Bagi orang yang kehilangan, me-maaf-kan itu seperti suatu yang terhapus yang sulit untuk diwujudkan kembali yang menurut rasanya tidak akan dapat diwujudkan kembali. Sebagaimana terhapusnya kehilangannya itu.

Kebanyakan manusia, bila dirinya teraniaya, me-maafkan itu seperti merasa dirinya bagai tercampak jauh ke dasar laut. Bila dirinya teraniaya, dia akan merasa karena orang lain yang menganiayanya…’itu bukan salahku!”

Allah sudah nyatakan :

"Dan Allah tidak berkehendak kezaliman pada sekalian makhlukNya." (QS Al-Imran - 108).

"Dan (ingatlah), sesungguhnya Allah sekali-kali tidak menganiaya hamba-hambaNya." (QS Al-Imran - 182)

Allah juga mengingatkan akan kata-kata penghuni neraka, :
"Maka tidak ada yang mereka katakan ketika datangnya azab Kami kepada mereka , melainkan mereka berkata: 'Sesungguhnya kami adalah orang-orang yang lalim' "(QS Al-Araf - 5). Bahkan Allah menyatakan "Sesungguhnya Allah sekali-kali menganiaya (seseorang) seberat zarrah (debu) .." (QS An-Nisa 40).
"Sesungguhnya Allah tidak menganiaya manusia sedikitpun, akan tetapi manusia lah yang menganiaya diri mereka sendiri." (QS Yunus - 44)

Memang sulit. Kejahatan dan keburukan perbuatan si dia sungguh sulit untuk diterima. Kata-katanya juga menyebabkan kita menjadi semakin panas hati. Semakin dipikir, semakin kalut semerawut. Semakin dipikir semakin sakit hati. Akhirnya kita sendiri tidak bisa kerja atau tidur. Kalau berselisih pasti teringat, pasti harus menahan marah. Kalau terpandang pasti dendam kesumat bergelora.

Itulah keadaannya orang yang terganggu atau "Emotional hijack"(dibuai nafsu). Semuanya serba tak mengena. Semuanya salah. Ada saja yang tak berkenan.

Bagi orang yang egois atau orang yang telah kehilangan, mereka tidak nampak bahwa memaafkan itu satu pengorbanan yang perlu untuk menahan diri kita dari terus-terusan menzalimi diri sendiri.
Katakanlah pada diri sendiri, "Cukuplah Allah dalam hati ini. Cukuplah Allah sebagai pelindungku.Cukuplah Allah yang Maha Adil, yang tidak menzalimi aku. Cukuplah Allah yang Maha Mengetahui.Cukuplah Allah .. Cukuplah Allah .. Cukuplah Allah .. "bisikkanlah kalimat kalimat itu di dalam hati. Pasti dengan izinNya, hati kita akan kurang gelora.

Setelah itu, mohon ampunan dari Allah. Allah mengajarkan ".. Bahwa tidak ada Rabb melainkan Engkau! Maha Suci Engkau! Sesungguhnya aku adalah dari orang-orang yang lalim. "(QS Al-Anbiya - 87).

Setelah itu, maafkanlah sidia. "Bagaimana cara memaafkan sidia sedangkan dia yang berbuat salah tidak meminta maaf?" Orang-orang yang berilmu dahulu, dia akan menghadap orang itu dan dia sendiri akan meminta maaf. Cari jalan agar orang itu meminta maaf. Cari jalan agar tidak berprasangka buruk kepada orang lain. Cari peluang agar yang retak itu tersambung kembali.

Itulah salah satu pengorbanan hidup yang pasti akan datang ke kita.
Yang menuntut agar kita melaksanakannya.
Sebagaimana Allah selalu memaafkan kita.
Selalu berprasangka baik bahwa kita akan berubah suatu hari nanti.
Yang terus-menerus menunaikan janji walaupun kita ingkar, default atau durhaka.
Yang tetap memberikan yang terbaik kepada kita. Tetap menerima taubat hamba-Nya. Tetap menyayangi hamba-hambaNya.

Wallahu’alam bishowab

Sabtu, 05 Februari 2011

SIAPAKAH YANG DIDO'AKAN ?

Malaikat akan mendo'akan engkau,
Wahai engkau yang tidur dalam keadaan bersuci]

Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang tidur dalam keadaan suci, maka malaikat akan bersamanya di dalam pakaiannya. Dia tidak akan bangun hingga malaikat berdoa ‘Ya Allah, ampunilah hambamu si fulan karena tidur dalam keadaan suci”. (HR Imam Ibnu Hibban)


[Wahai engkau yang sedang duduk menunggu waktu shalat]

Rasulullah SAW bersabda, “Tidaklah salah seorang diantara kalian yang duduk menunggu shalat, selama ia berada dalam keadaan suci, kecuali para malaikat akan mendoakannya ‘Ya Allah, ampunilah ia. Ya Allah sayangilah ia’” (HR Muslim)


[Wahai engkau yang berada di shaf barisan depan di dalam shalat berjamaah]

Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat kepada (orang – orang) yang berada pada shaf – shaf terdepan”
(HR Abu Dawud dan Ibnu Khuzaimah)


[Wahai engkau yang menyambung shaf pada sholat berjamaah (tidak membiarkan sebuah kekosongan di dalam shaf)]

Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya Allah dan para malaikat selalu bershalawat kepada orang – orang yang menyambung shaf – shaf” (HR, Ibnu Majah, Ibnu Khuzaimah, Ibnu Hibban dan Al Hakim]


[Wahai engkau yang mengucapkan ‘Amin’ ketika seorang Imam selesai membaca Al Fatihah]

Rasulullah SAW bersabda, “Jika seorang Imam membaca ‘ghairil maghdhuubi ‘alaihim waladh dhaalinn’, maka ucapkanlah oleh kalian ‘aamiin’, karena barangsiapa ucapannya itu bertepatan dengan ucapan malaikat, maka ia akan diampuni dosanya yang masa lalu”. (HR Bukhari)


[Wahai engkau yang duduk di tempat shalatnya setelah melakukan shalat]

Rasulullah SAW bersabda, “Para malaikat akan selalu bershalawat kepada salah satu diantara kalian selama ia ada di dalam tempat shalat dimana ia melakukan shalat, selama ia belum batal wudhunya, (para malaikat) berkata, ‘Ya Allah ampunilah dan sayangilah ia” (HR Ahmad)


[Wahai engkau yang melakukan shalat shubuh dan ‘ashar secara berjama’ah]

Rasulullah SAW bersabda, “Para malaikat berkumpul pada saat shalat shubuh lalu para malaikat ( yang menyertai hamba) pada malam hari (yang sudah bertugas malam hari hingga shubuh) naik (ke langit), dan malaikat pada siang hari tetap tinggal. Kemudian mereka berkumpul lagi pada waktu shalat ‘ashar dan malaikat yang ditugaskan pada siang hari (hingga shalat ‘ashar) naik (ke langit) sedangkan malaikat yang bertugas pada malam hari tetap tinggal, lalu Allah bertanya kepada mereka, ‘Bagaimana kalian meninggalkan hambaku?’, mereka menjawab, ‘Kami datang sedangkan mereka sedang melakukan shalat dan kami tinggalkan mereka sedangkan mereka sedang melakukan shalat, maka ampunilah mereka pada hari kiamat’” (HR Ahmad)


[Wahai engkau yang mendoakan saudaranya tanpa sepengetahuan orang yang didoakan]

Rasulullah SAW bersabda, “Doa seorang muslim untuk saudaranya yang dilakukan tanpa sepengetahuan orang yang didoakannya adalah doa yang akan dikabulkan. Pada kepalanya ada seorang malaikat yang menjadi wakil baginya, setiap kali dia berdoa untuk saudaranya dengan sebuah kebaikan, maka malaikat tersebut berkata ‘aamiin dan engkaupun mendapatkan apa yang ia dapatkan’” (HR Muslim)


[Wahai engkau yang berinfak]

Rasulullah SAW bersabda, “Tidak satu hari pun dimana pagi harinya seorang hamba ada padanya kecuali 2 malaikat turun kepadanya, salah satu diantara keduanya berkata, ‘Ya Allah, berikanlah ganti bagi orang yang berinfak’. Dan lainnya berkata, ‘Ya Allah, hancurkanlah harta orang yang pelit’”

(HR Bukhari dan Muslim)


[Wahai engkau yang sedang makan sahur]

Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat kepada orang – orang yang sedang makan sahur” (HR Hibban dan Ath Thabrani)


[Wahai engkau yang sedang menjenguk orang sakit]

Rasulullah SAW bersabda, “Tidaklah seorang mukmin menjenguk saudaranya kecuali Allah akan mengutus 70.000 malaikat untuknya yang akan bershalawat kepadanya di waktu siang kapan saja hingga sore dan di waktu malam kapan saja hingga shubuh” (HR Ahmad)

[Wahai engkau yang sedang mengajarkan kebaikan kepada orang lain]

Rasulullah SAW bersabda, “Keutamaan seorang alim atas seorang ahli ibadah bagaikan keutamaanku atas seorang yang paling rendah diantara kalian. Sesungguhnya penghuni langit dan bumi, bahkan semut yang di dalam lubangnya dan bahkan ikan, semuanya bershalawat kepada orang yang mengajarkan kebaikan kepada orang lain” (HR Tirmidzi dari Abu Umamah)


Wallahu Ta'ala 'Alam bishowab

Kamis, 06 Januari 2011

LUKA HATI Broken heart

LUKA HATI

“Sungguh! Hati itu anugerah terindah dari Ar-Rahman pada makhluk yang bernama manusia. Bagi insan hina seperti aku, yang banyak jahil dari tahu, yang banyak alpa dari peka, hanya satu pintaku Ya Allah - Andai esok tiada lagi, biarlah aku pulang dengan hati yang bersih…”

Bila hati terluka, sakitnya hanya yang merasa mampu mengu...rai. Lagi sanggup menahan irisan pisau di tangan dari merasa luluh hati terguris. Mengapa hati ini yang perlu merasa itu semua? Sedangkan diri sentiasa berpegang pada prinsip, jaga hati saudaramu. Jangan lukakan hati saudaramu…Apakah itu balasan yang perlu ditanggung dengan berpegang teguh pada prinsip teguh ini? Pemikiran apakah yang sedang menguasai? Hindarilah diri dari hasutan Syaitan yang di rejam…

Ya Allah, andai kesakitan ini mampu menghapuskan dosa-dosa hamba yang lalu, maka hamba redha dengan ujian ini…

Mengapa hati terluka? Mungkin karena dikhianati? Mungkin karena penantian yang tiada cerita akhirnya? Mungkin karena gagal mendapatkan apa yang dipohon? Atau mungkin karena tiada daya untuk memilih? Diri hanya punya satu pilihan…menanggung pedih, bukan meluahkannya…

Bila diri tidak mampu mengeluarkan apa yang tersirat di hati, maka hati sengsara lagi. Hati perlu menanggung beban tersirat tanpa ada keberanian untuk meleburkannya. Hati yang perlu menahan gundah akibat tiada semangat dan kekuatan untuk memberitahu pada dunia. Mengapa diri hilang semangat? Mengapa diri tiada kekuatan? Mengapa diri tiada keberanian? Diri hanya mampu berserah…tawakkal dengan harapan, jihad ini diterimaNya.

Manusia sering bertanya “mengapa”. Tapi manusia juga sering tiada jawaban untuk pertanyaan “mengapa”…Hukuman apakah ini?

Bila hati terluka…sarat dengan kesakitan yang tidak tertanggung, diri perlu sentiasa ingat…kita hanya hamba yang kerdil, tapi sarat dengan kasih sayang Rabbul Jalil. Tukarkanlah hati gulana kepada kerinduan syahdu pada Yang Maha Agung. Hati perlu pasrah dengan yakin itu kehendak Yang Maha Berkuasa diiringi dengan suntikan cintaNya. Nanti diri akan merasa, suntikan itu pedih pada awalnya, tapi kemudian nikmat iman yang diri perolehi pasti akan mengubat segala kesengsaraan lalu. InsyaAllah..Moga dikaruniakan Ilahi hadiah dari SyurgaNya yang diidam-idamkan…

Wahai Rabb kami! Janganlah Engkau menghukum kami jika kami lupa atau kami bersalah. Wahai Rabb kami! Janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana yang telah Engkau bebankan kepada orang-orang yang terdahulu daripada kami. Wahai Rabb kami! Janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang kami tidak berdaya memikulnya dan maafkanlah kesalahan kami, serta ampunkanlah dosa kami dan berilah rahmat kepada kami…

Wahai Rabb kami! Janganlah Engkau mengosongkan hati kami sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami dan kurniakanlah kepada kami limpah rahmat dari sisiMu; sesungguhnya Engkau jualah Rabb Yang melimpah-limpah pemberianNya… Wahai Rabb kami! Sesungguhnya Engkaulah yang akan menghimpunkan sekalian manusia, untuk (menerima balasan pada) suatu hari (hari kiamat) yang tidak ada syak padanya. Sesungguhnya Allah tidak memungkiri janjiNya…

Wahai hati…kembalilah pada Yang Esa…Sungguh Ya Rabbi, Ampunkanlah hamba yang tiada sempurna ini...Tetapkanlah hamba senantiasa di jalan lurusMu...Amin Allahumma Amin.

Rabu, 05 Januari 2011

BERHENTILAH…..SEJENAK

BERHENTILAH…..SEJENAK

Waktu memang tak pernah berhenti berjalan, meski manusia di dalamnya tak bergerak sekali pun. Beruntunglah orang-orang yang selalu mengisi kehidupannya dengan berbagai macam kegiatan dan amalan. Semangat dan tekad yang kuat di dalam hati memang mampu membuat manusia bergerak layaknya air yang mengalir,terus berger...ak mengikuti arus.

Ketika kita yakin bahwa hidup ini cuma sekali dan dunialah tempat kita menempa amal, mempersiapkan bekal yang terbaik sebelum akhirnya memasuki akhirat yang kekal, maka sepatutnya kita paham bahwa tak ada waktu yang boleh disia-siakan. Begitu banyak yang bisa dan harus kita kerjakan. Bahkan terkadang kita merasa bahwa waktu 24 jam yang diberikan masih kurang jika harus dibagi untuk mengerjakan amanah pekerjaan, kuliah, dakwah, keluarga, dan mengurusi diri sendiri.

Berlomba-lombalah dalam mengerjakan kebaikan, karena sesungguhnya Allah Maha Melihat apa yang kita kerjakan. Tapi terkadang ketika kita begitu sibuk mengerjakan amanah, ada hal-hal yang kita abaikan.

Saudaraku,

cobalah bertanya pada diri sendiri. Jujurlah pada nurani. Sudahkah hak-hak diri kita tunaikan? Apakah ibadah kita tetap terjaga? Atau justru tilawah semakin berkurang dan malam demi malam selalu terlewatkan tanpa sempat sujud meski hanya dua rakaat di sepertiga malam?

Ibarat orang yang sedang melakukan perjalanan jauh, maka sesekali perlu berhenti untuk beristirahat atau mengisi bahan bakar kendaraan. Seperti itulah layaknya kita. Ketika bergerak, harus ada waktu dimana kita mengisi kekuatan, menenangkan pikiran, baru kemudian bergerak lagi. Rasakanlah betapa kosongnya hati ketika salat kita tak lagi khusyuk (bahkan terburu-buru), tilawah kita tak pernah mencapai target, Dhuha tak sempat dilakukan, dan akhirnya malam hanya meninggalkan lelah yang amat sangat. Apakah itu yang kita rasakan saat ini?

Jika iya, maka berhentilah sejenak. Sejenak saja... tanyalah pada diri, sudah sejauh mana kita tidak lagi tawazun (seimbang) pada diri?

Saudaraku,

benahilah kembali hak-hak diri dan orang lain yang selama ini mengkin terabaikan. Shalatlah sambil mengingat dosa-dosa yang mungkin sering kita lakukan tanpa kita sadari. Perbanyak doa agar kita selalu diberi kekuatan dan kesabaran. Bacalah Al-quran sambil merenungkan maknanya. Kerjakan amalan sunnah yang selama ini mungkin jarang sekali tersentuh.


Beruntunglah orang yang melakukan tasbih (shalat) ketika manusia sedang tertidur. Ia pendam keinginannya diantara tulang rusuknya (dadanya).
Dalam suasana yang diliputi ketenangan yang khusyu.
Berdzikir kepada Allah sedang air matanya mengalir.
Kelak air matanya itu di kemudian hari akan menjadi pelita.
Guna menerangi jalan yang ditempuhnya di hari perhimpunan.
Seraya bersujud kepada Allah di penghujung malam.
Kembalilah kepada Allah dengan hati yang khusyu.

Wallahu’alam bishowab
 
Nasehat Dari Aby Copyright © 2010 Designed by Dwi Isnein Evian Syah.Own Blog