Kamis, 06 Januari 2011

LUKA HATI Broken heart

LUKA HATI

“Sungguh! Hati itu anugerah terindah dari Ar-Rahman pada makhluk yang bernama manusia. Bagi insan hina seperti aku, yang banyak jahil dari tahu, yang banyak alpa dari peka, hanya satu pintaku Ya Allah - Andai esok tiada lagi, biarlah aku pulang dengan hati yang bersih…”

Bila hati terluka, sakitnya hanya yang merasa mampu mengu...rai. Lagi sanggup menahan irisan pisau di tangan dari merasa luluh hati terguris. Mengapa hati ini yang perlu merasa itu semua? Sedangkan diri sentiasa berpegang pada prinsip, jaga hati saudaramu. Jangan lukakan hati saudaramu…Apakah itu balasan yang perlu ditanggung dengan berpegang teguh pada prinsip teguh ini? Pemikiran apakah yang sedang menguasai? Hindarilah diri dari hasutan Syaitan yang di rejam…

Ya Allah, andai kesakitan ini mampu menghapuskan dosa-dosa hamba yang lalu, maka hamba redha dengan ujian ini…

Mengapa hati terluka? Mungkin karena dikhianati? Mungkin karena penantian yang tiada cerita akhirnya? Mungkin karena gagal mendapatkan apa yang dipohon? Atau mungkin karena tiada daya untuk memilih? Diri hanya punya satu pilihan…menanggung pedih, bukan meluahkannya…

Bila diri tidak mampu mengeluarkan apa yang tersirat di hati, maka hati sengsara lagi. Hati perlu menanggung beban tersirat tanpa ada keberanian untuk meleburkannya. Hati yang perlu menahan gundah akibat tiada semangat dan kekuatan untuk memberitahu pada dunia. Mengapa diri hilang semangat? Mengapa diri tiada kekuatan? Mengapa diri tiada keberanian? Diri hanya mampu berserah…tawakkal dengan harapan, jihad ini diterimaNya.

Manusia sering bertanya “mengapa”. Tapi manusia juga sering tiada jawaban untuk pertanyaan “mengapa”…Hukuman apakah ini?

Bila hati terluka…sarat dengan kesakitan yang tidak tertanggung, diri perlu sentiasa ingat…kita hanya hamba yang kerdil, tapi sarat dengan kasih sayang Rabbul Jalil. Tukarkanlah hati gulana kepada kerinduan syahdu pada Yang Maha Agung. Hati perlu pasrah dengan yakin itu kehendak Yang Maha Berkuasa diiringi dengan suntikan cintaNya. Nanti diri akan merasa, suntikan itu pedih pada awalnya, tapi kemudian nikmat iman yang diri perolehi pasti akan mengubat segala kesengsaraan lalu. InsyaAllah..Moga dikaruniakan Ilahi hadiah dari SyurgaNya yang diidam-idamkan…

Wahai Rabb kami! Janganlah Engkau menghukum kami jika kami lupa atau kami bersalah. Wahai Rabb kami! Janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana yang telah Engkau bebankan kepada orang-orang yang terdahulu daripada kami. Wahai Rabb kami! Janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang kami tidak berdaya memikulnya dan maafkanlah kesalahan kami, serta ampunkanlah dosa kami dan berilah rahmat kepada kami…

Wahai Rabb kami! Janganlah Engkau mengosongkan hati kami sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami dan kurniakanlah kepada kami limpah rahmat dari sisiMu; sesungguhnya Engkau jualah Rabb Yang melimpah-limpah pemberianNya… Wahai Rabb kami! Sesungguhnya Engkaulah yang akan menghimpunkan sekalian manusia, untuk (menerima balasan pada) suatu hari (hari kiamat) yang tidak ada syak padanya. Sesungguhnya Allah tidak memungkiri janjiNya…

Wahai hati…kembalilah pada Yang Esa…Sungguh Ya Rabbi, Ampunkanlah hamba yang tiada sempurna ini...Tetapkanlah hamba senantiasa di jalan lurusMu...Amin Allahumma Amin.

Rabu, 05 Januari 2011

BERHENTILAH…..SEJENAK

BERHENTILAH…..SEJENAK

Waktu memang tak pernah berhenti berjalan, meski manusia di dalamnya tak bergerak sekali pun. Beruntunglah orang-orang yang selalu mengisi kehidupannya dengan berbagai macam kegiatan dan amalan. Semangat dan tekad yang kuat di dalam hati memang mampu membuat manusia bergerak layaknya air yang mengalir,terus berger...ak mengikuti arus.

Ketika kita yakin bahwa hidup ini cuma sekali dan dunialah tempat kita menempa amal, mempersiapkan bekal yang terbaik sebelum akhirnya memasuki akhirat yang kekal, maka sepatutnya kita paham bahwa tak ada waktu yang boleh disia-siakan. Begitu banyak yang bisa dan harus kita kerjakan. Bahkan terkadang kita merasa bahwa waktu 24 jam yang diberikan masih kurang jika harus dibagi untuk mengerjakan amanah pekerjaan, kuliah, dakwah, keluarga, dan mengurusi diri sendiri.

Berlomba-lombalah dalam mengerjakan kebaikan, karena sesungguhnya Allah Maha Melihat apa yang kita kerjakan. Tapi terkadang ketika kita begitu sibuk mengerjakan amanah, ada hal-hal yang kita abaikan.

Saudaraku,

cobalah bertanya pada diri sendiri. Jujurlah pada nurani. Sudahkah hak-hak diri kita tunaikan? Apakah ibadah kita tetap terjaga? Atau justru tilawah semakin berkurang dan malam demi malam selalu terlewatkan tanpa sempat sujud meski hanya dua rakaat di sepertiga malam?

Ibarat orang yang sedang melakukan perjalanan jauh, maka sesekali perlu berhenti untuk beristirahat atau mengisi bahan bakar kendaraan. Seperti itulah layaknya kita. Ketika bergerak, harus ada waktu dimana kita mengisi kekuatan, menenangkan pikiran, baru kemudian bergerak lagi. Rasakanlah betapa kosongnya hati ketika salat kita tak lagi khusyuk (bahkan terburu-buru), tilawah kita tak pernah mencapai target, Dhuha tak sempat dilakukan, dan akhirnya malam hanya meninggalkan lelah yang amat sangat. Apakah itu yang kita rasakan saat ini?

Jika iya, maka berhentilah sejenak. Sejenak saja... tanyalah pada diri, sudah sejauh mana kita tidak lagi tawazun (seimbang) pada diri?

Saudaraku,

benahilah kembali hak-hak diri dan orang lain yang selama ini mengkin terabaikan. Shalatlah sambil mengingat dosa-dosa yang mungkin sering kita lakukan tanpa kita sadari. Perbanyak doa agar kita selalu diberi kekuatan dan kesabaran. Bacalah Al-quran sambil merenungkan maknanya. Kerjakan amalan sunnah yang selama ini mungkin jarang sekali tersentuh.


Beruntunglah orang yang melakukan tasbih (shalat) ketika manusia sedang tertidur. Ia pendam keinginannya diantara tulang rusuknya (dadanya).
Dalam suasana yang diliputi ketenangan yang khusyu.
Berdzikir kepada Allah sedang air matanya mengalir.
Kelak air matanya itu di kemudian hari akan menjadi pelita.
Guna menerangi jalan yang ditempuhnya di hari perhimpunan.
Seraya bersujud kepada Allah di penghujung malam.
Kembalilah kepada Allah dengan hati yang khusyu.

Wallahu’alam bishowab
 
Nasehat Dari Aby Copyright © 2010 Designed by Dwi Isnein Evian Syah.Own Blog